Pasar Properti Ramai, Pasar Bisnis Sepi
Apa yang anda bayangkan saat melihat gambar di atas?
Pasar Properti Ramai tetapi Pasar Bisnis Sepi
Ruang-ruang kosong dengan papan nama toko sudah terpasang membuktikan bahwa properti tersebut sudah laku terjual alias ada pemiliknya. Tetapi situasi dan kondisi pasar bisnis tidak bergerak karena sepi pengunjung.
Konsumen properti lahan bisnis tetap ramai dan banyak peminatnya. Setelah bisa menguasai aset properti tentu berharap bisa mendapat keuntungan dari asetnya dengan kegiatan bisnis sendiri maupun disewakan pada orang lain. Apa yang terjadi? Bayang-bayang keuntungan sedikit demi sedikit bisa memudar. Mau usaha sendiri juga bingung ketika lokasi sepi dari kegiatan bisnis. Saat mau menyewakan, kira-kira ... siapa yang mau menyewa lapak dengan sikon seperti gambar diatas?
Ini problem besar yang harus dipecahkan dengan kerjasama antara pihak pengembang dengan pemilik lapak demi kebaikan semua pihak. Saat konsumen datang maka nilai aset naik, pemilik lapak senang karena nilai investasi menguntungkan dan pihak pengembang mendapat kepercayaan publik karena mempunyai prestasi sukses mengelola sebuah lahan bisnis.
Saya rasa, suasana seperti ini banyak terjadi di beberapa kawasan baru yang sedang berkembang. Pihak developer berusaha memberikan ruang properti sesuai keinginan dan permintaan konsumen yang selalu lapar. Tetapi ketika banyak konsumen yang hanya berpikir investasi dan spekulasi tanpa mau berpikir ikut meramaikan propertinya, maka terjadilah banyak aset tidur walaupun berada di lokasi strategis.
Ini menurut pendapat saya, mungkin anda mempunyai pandangan yang berbeda, silahkan berbagi ...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Pasar Properti Ramai, Pasar Bisnis Sepi "
Post a Comment