Sistem kampanye dari team sukses partai politik serta capres tertentu sudah liar dan tidak terkontrol. Issue Black Campaign yang mengarah pada tema SARA seolah menjadi makanan halal yang harus disebarkan lewat berbagai media khususnya online via pemberitaan website abal-abal, tulisan blog dan postingan di social media. Semua informasi fiktif harus dikonsumsi publik yang terkadang isinya menuju pada sikap permusuhan , konfrontasi dan provokasi.
Saya menilai team sukses yang mengusung black campaign adalah kumpulan orang-orang sakit yang butuh pertolongan karena mereka miskin ide positif. Fitnah yang menurut semua ajaran agama menjadi dosa besar seolah dihalalkan untuk dilakukan demi kemenangan capres jagoannya.
Hilang sudah akal sehat dan nurani di kalangan tim sukses sakit. Modal data hoax dipelintir untuk menjatuhkan pihak saingannya.
Saya pribadi Inshaa Allah masih menjunjung tinggi semboyan serta semangat 'Bhinneka Tunggal Ika' jadi issue SARA hanya dianggap sebagai produk murahan yang diobral untuk mencari pembeli. Produk seperti ini tentu saja layak untuk dipertanyakan kualitasnya karena pasar normal selalu membeli barang bagus dengan harga wajar. Issue SARA hanya SAMPAH konten di media online yang tidak perlu dilirik bahkan harus dibuang jauh agar tidak mencemari akal pikiran sehat
Pendidikan politik macam apa yang akan kita ajarkan untuk generasi penerus bangsa ketika manusia-manusia 'senior' menjadi tidak bisa dikontrol pola gerakan kampanye politiknya?
Jika yakin bahwa capres 2014 yang didukung memang berkualitas maka yang menjadi pertanyaan adalah :
- kenapa mereka tidak menjual prestasi yang bisa dibanggakan untuk memikat hati rakyat/massa pemilih?
- apakah capresnya hanya laku dengan sistem obral dengan menyerang pesaing ?
- dimana rasa hormat pada keyakinan agama yang melarang fitnah?
Janganlah merendahkan serta menjatuhkan harga diri menjadi bagian dari SETAN POLITIK baik di pilpres 2014 maupun percaturan dunia politik di Indonesia