RASTIDAR - Pilpres 2014 memuat cerita senang dan sedih bagi banyak orang baik calon presiden yang akan maju bertanding maupun dari team sukses yang berusaha keras memperkenalkan jagoan andalannya agar menjadi pilihan terbaik bagi rakyat Indonesia.
Team sukses dianggap sebagai ujung tombak pergerakan si calon presiden 2014 menuju kursi kekuasaan untuk memimpin bangsa dan negara Indonesia selama 5 tahun ke depan. Team sukses terbagi menjadi beberapa divisi dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing yang tujuannya sama yaitu menjual si capres ini dan meninggalkan si capres itu.
Team sukses juga mempunyai organisasi senyap dan terang benderang yang bertugas membuat opini untuk mengarahkan massa pemilih ke tujuan tertentu. Ada orang yang memegang kendali sebagai konseptor yang membuat ide-ide segar dan baru lalu konsep itu diaplikasikan di lapangan yang diterbitkan melalui iklan advertorial di media cetak, media televisi dan media online secara terang benderang. Ada pula buzzer yang bertugas menyerbu ranah media sosial untuk mengangkat nama si capres ini dan menginjak si capres itu dengan berbagai macam cara baik halal maupun halal.
Tentu saja team sukses tidak kerja bakti alias gratis tanpa bayaran saat mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh kordinator lapangannya. Ada imbalan yang mereka terima baik dalam bentuk fisik (cash money atau barang) maupun bentuk non fisik berupa janji-jani diangkat pegang jabatan tertentu saat si capres 2014 memenangkan pertarungan.
Banyak alasan kenapa seseorang mau bergabung dalam team sukses untuk memuluskan jalan capres tertentu. Mungkin, sebagian besar mempunyai tujuan duniawi kebendaan jika melihat iming-iming harta dan tahta yang akan mereka dapatkan kalau sukses di medan pertarungan ide serta gagasan.
Sayang sungguh sayang ternyata tidak semua team sukses bisa berjalan di rel yang benar karena semua cara diambil termasuk menyebarkan fitnah, kabar bohong , berita dusta bahkan data hoax editan yang jauh dari kebenaran. Hitam atau putih tidak lagi menjadi masalah demi ambisi duniawi mengerjar harta dan tahta.
Saya terkadang merenung, apakah mereka happy dengan pekerjaannya?
Bagi saya, Ketika banyak pikiran negatif yang penuh intrik kotor maka sungguh tidak nyaman hidup yang harus dijalani. Rasa selalu curiga pada orang lain dengan bermacam alasan adalah suasana batin yang tidak menyenangkan.
Mungkin, jika menjadi team sukses capres yang bertugas menyebarkan black campaign, saya akan merasa bagai duduk di atas bara api yang panas dan sewaktu-waktu harus bersiap diri jika terjadi kebakaran. Perlu kewaspadaan tinggi saat terjebak dalam situasi dan kondisi seperti ini.
Sayang sungguh sayang ternyata pilpres 2014 sanggup merubah manusia menjadi setan yang mengajak serta mengajarkan kejahatan lewat berbagai tipuannya. Banyak orang baik yang tiba-tiba berubah jahat gara-gara tokoh idola nya masuk dalam bursa capres 2014.
Harta dan tahta ternyata bisa menjadi senjata ampuh bagi setan untuk menggoda umat manusia. Saya yakin Ada Setan diantara Team Sukses Capres 2014 baik setan asli yang turun ke dunia untuk menggoda kita maupun manusia berhati serta berpikiran setan yang tidak suka melihat rakyat Indonesia hidup rukun, tenang dan damai.
Saya sadar diri tidak mampu hidup dalam ketidak-nyamanan maka saya memilih menjadi penonton saya menyaksikan para setan mengumbar fitnah, pamer kepintaran merangkai kata menjadi artikel jebakan , bersastra lewat puisi atau pantun, tukang edit gambar/ photo dan lain-lain. Isinya sama yaitu menumbuhkan rasa permusuhan , saling curiga dan menimbulkan keresahan umum.
Mau menjadi team sukses capres 2014? Semua kembali pada hati nurani kita, mau mejadi setan atau tetap menjadi manusia normal. Resiko ditanggung penumpang, kata kondektur bis.
Ini sih pikiran saya, bagaimana dengan anda?
0 Response to "Ada Setan diantara Team Sukses Capres 2014 "
Post a Comment