Batik Sablon (Printing) dari Cirebon

Batik Sablon (Printing) dari Cirebon

Akhir pekan kemarin, anak dan isteri saya diajak saudara jalan-jalan ke Kota Cirebon. Mereka nginap selama 2 hari di Cirebon, perjalanan dari Jakarta ke Cirebon ditempuh selama  10 jam karena jalur pantura macet  total akibat perbaikan jalan dan gorong-gorong terutama di Pemanukan.

Saya tidak bisa ikut karena ada pekerjaan kantor yang tidak bisa ditinggalkan walaupun Sabtu dan Minggu seharusnya menjadi hari libur buat keluarga tetapi yah … namanya kuli harus manut sama aturan perusahaan

Pulang dari Cirebon, isteri membawa oleh-oleh kain batik (konon) motif khas Cirebon.

“Kain batiknya bagus-bagus, yah,” kata isteri. “Ini saya belikan buat ayah.”
“Oh iya, berapaan harganya?”
“Ini beli 3 potong batik Cuma membayar Rp. 95.000,- kain batik murah meriah nih.”
“Ini kayaknya batik sablon ya? Masak harga bahan, ongkos produksi, dan upah pekerja canting batik Cuma Rp. 30.000an per potong?” Tanya saya.
“Nggak tau, yang penting besok kita jahit saja kain batik murah ini menjadi kemeja. Motif batiknya Cantik  dan lembut. Ini kain katun lhoo … “

Jujur, saya penasaran dengan harga kain batik Cirebon yang murah meriah tersebut maka saya mencari informasi di Google untuk menguatkan dugaan saya bahwa kain oleh-oleh isteri adalah batik sablon (printing) yang dibuat secara massal sehingga bisa menekan harga jual ke konsumen.

Akhirnya, ada info bahwa saat ini banyak beredar kain tekstil bermotif batik yang dikerjakan oleh industri lokal (dalam negeri) maupun kain impor dari China. Produksi garmen khususnya batik juga diserbu kain sablon (printing) sehingga mengancam keberadaan pengrajin batik tulis dan cap yang harga jualnya ‘harus’ lebih mahal dari batik sablon (printing) karena proses produksinya yang lebih rumit dan memakan waktu.

Batik tulis dan cap tentu saja berbeda dengan tekstil bermotif batik. Hal ini yang harus dimengerti oleh konsumen agar tidak tertipu membeli kain batik mahal tetapi ternyata Cuma kain batik sablon (printing)

Ternyata fenomena batik sablon (printing) sudah berlangsung lama tidak hanya di Cirebon. Saya menemukan arsip berita lama begini :

Wakil Walikota Pekalongan Alma Facher di Jakarta, Kamis, 4 Februari 2010, mengatakan bahwa masyarakat belum bisa memahami perbedaan batik (tulis dan cap) dengan tekstil bermotif batik.

"Sekarang banyak konsumen bangga pakai batik dan membeli dengan harga mahal, padahal tidak semua yang mahal itu batik asli," kata Alma Facher

Menurutnya, Saat ini, ada sembilan macam motif batik yaitu :
- batik tulis
- batik cap
- kombinasi tulis dan cap
- batik sablon malam tulis
- sablon malam cap
- sablon malam cap tulis
- batik printing tulis manual
- batik printing cap
- batik printing cap
- batik tulis.
- dan, jenis kesepuluh adalah tekstil bermotif batik.

Banyak pabrik tekstil yang mengkopi motif batik dalam jumlah besar mencapai ratusan ribu yar. Produk batik inilah yang membanjiri pasar.

Wah …
Berita terbaru adalah ...

Produk batik sablon (Printing) juga sudah menjadi bahan rasan-rasan di internal pejabat  pemerintah.  Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi mengatakan kalau  batik sablon (Printing) Bukan Produk Batik karena  tidak memenuhi definisi batik sebagai ciri khas Indonesia.

“Produk batik yang dibuat dengan proses sablon atau printing tidak termasuk batik, walaupun motifnya seperti batik, terutama yang diimpor,” tegas Wamendag Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Selasa (22/4/2014).

Menurutnya, batik adalah kain yang sudah melalui proses yang cukup panjang dengan motif asli Indonesia melalui proses tulis maupun cap.  Pembuatan batik menggunakan canting, lilin dan proses pencelupan saat pewarnaan kain.

Motif batik Indonesia banyak ditiru Negara asing sehingga batik Indonesia perlu memiliki ciri khusus atau tanda pengenal (national seal) dengan tujuan sebagai menandakan produk batik tersebut adalah asli buatan Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah impor batik tahun 2013 (Januari-November) mencapai 278 ton dengan nilai sebesar 5,1 juta dolar AS. Batik impor berasal dari kawasan Asia seperti Tiongkok, Hong Kong dan India bahkan sampai batik sablon (printing) dari kawasan Eropa seperti Italia.

Kembali ke laptop …

Benar kan? Apa saya bilang … batik Cirebon oleh-oleh isteri tersebut berharga murah karena bukan batik tulis dan cap tetapi hanya kain tekstil yang diberi motif batik melalui proses sablon (printing) dalam jumlah besar.

Lalu saya kembali menjadi penasaran, bagaimana cara membuat kain batik sablon (printing) secara sederhana?

CARA MEMBUAT BATIK SABLON (PRINTING) SEDERHANA

Proses produksi Batik sablon (printing) itu sama seperti teknik pembuatan sablon pada kaos atau spanduk  hanya berbeda bahan warna yang digunakan

Peralatan membuat batik sablon (printing) sederhana adalah :

1. Motif /desain berukuran 2×1 meter
2. Plankan (sejenis alat cetak) dengan pori-pori lebih besar dari plankan yang dipakai untuk sablon kaos atau spanduk
3. Bahan pewarna
4. Kain mori
5. Valet

Langkah membuat batik sablon (printing) adalah :

1. Proses menyiapkan desain yang akan disablon
2. Cetak motif /desain ke dalam plankan. Jumlah plankan disesuaikan dengan jumlah warna yang diinginkan.
3. Siapkan kain mori dasar dengan posisi kencang untuk disablon.
4.  Letakkan plankan di atas kain mori, tuangkan zat pewarna dan tarik pewarna menggunakan valet.
5. Proses pengeringan kain mori yang sudah disablon.
6. Ulangi cara diatas berdasarkan motif design warna.

Dari beberapa referensi, ternyata batik sablon (printing) hanya satu sisi kain mori yang mengalami proses pewarnaan Sehingga warna batik menjadi mudah pudar.

Teknik membuat batik sablon (printing) sangat mudah sehingga batik ini bisa diproduksi dalam jumlah besar karena tidak ada  proses penempelan lilin (canting) dan pencelupan pada bahan pewarna

Kelebihan batik sablon (printing) adalah :
- kecepatan produksi, sekali cetak satu warna membutuhkan waktu 5 menit  sesuai dengan ukuran plangkan yang dipakai pengrajin.
- motif batik lebih detail.

Teknik batik sablon (printing) biasa dipakai produsen batik untuk membuat seragam dalam jumlah besar karena hemat biaya produksi.

Bagaimana? Apakah anda Tertarik membuat batik sablon (printing) sendiri? (IDN)

Referensi :
http://www.beritaempat.com/ekonomi/batik-printing-bukan-produk-batik
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/121789-tekstil_china_ancam_batik_indonesia

0 Response to "Batik Sablon (Printing) dari Cirebon"

Post a Comment